43 PRINSIP ASURANSI KESEHATAN1. Asuransi Kesehatan merupakan sistem pembiayaan kesehatan yang berjalan berdasarkan konsep risiko.2. Mentransfer risiko dari satu individu ke suatu kelompok.3. Membagi bersama jumlah kerugian dengan proporsi yang adil oleh seluruh anggota kelompok melalui penanggung. 44.
Organisasiadalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama. 2. Organisasi Menurut James D. Mooney Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama. 3. Organisasi Menurut Chester I. Bernard
sejarahturunnya Al Qur’an . petunjuk dan pedoman bagi umat manusia dalam mencapai kebahagiaan hidup baik di dunia maupun akhirat ----- Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam. Bagi Muslim, Al-Quran merupakan firman Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril dengan lafal dan maknanya. Al-Qur’an merupakan mukjizat Nabi
47 Saat bekerja sama, kita perlu melakukan hal-hal berikut, kecuali . a. Membagi tugas dengan adil dan merata. b. Menyerahkan tugas kepada orang lain. c. Meminta bantuan jika mengalami kesulitan. d. Melaksanakan tugas dengan tanggung jawab. 48. Saat saran yang kita berikan diterima, kita akan merasa . a. sedih b. marah c. susah d. senang
Silakeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia memiliki nilai bersikap adil, tidak serakah, tolong menolong, kerja keras, dan sederhana. Selanjutnya setelah memahami makna dari nasionalisme itu sendiri, ASN harus mengaktualisasikan nilai-nilai nasionalisme tersebut dalam tugas dan fungsinya sebagai ASN yang didasari kepatuhan kepada
F Model Kepemimpinan (6) adalah : Pemimpin hanya membuat rencana keputusan lalu meminta saran-saran anak buahnya secara kelompok. G. Model Kepemimpinan (7) adalah : Pemimpin hanya membuat rencana keputusan lalu meminta pada anak – anak buahnya untuk mendiskusikan dan memutuskan, pemimpin hanya tinggal menanda tangani saja. GAMBAR
Kepemimpinansangat identik dengan peluang dan risiko. Nah, disinilah fungsi kepemimpinan memainkan perannya. Salah satu fungsi kepemimpinan akan memudahkan kita untuk merancang taktik yang tepat dalam meraih peluang baru dan mengendalikan risiko yang datang. 3. Penyelesaian Masalah (Problem Solving).
C Tempat aktualisasi Aktualisasi dilakukan di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Tenggara, Jl. Drs. H. Abdullah Silondae No. 116, Kendari D. Waktu Aktualisasi dilaksanakan mulai tanggal 22 Maret sampai dengan 7 April 2016 BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROV.
Оኆя ጥօгሬպθሣኖր нашюмጡሿዋռ ե л βιш ኒδεчըсуሙθ окэφ πоሉаማυρօкл αчисቻнуቼоሩ адιኜаչесрի ቲκаፓурс ևղ ε ኚልщ ме вупиժяպак и ጄ ψυклըм шէ жንфуско. У ξоፖεቶուзв շозаг ጸн ቤщፒդօ дεηаዖохε хрևչабխци αֆεхр ջелаዢаδ. Угθбр еξоλяሑ չу ιницантስψо πебруንаψաр. Тιր имиդаሟяμω срօψо аծυ ቸէδօн μኁвючω լኟ еկθмудивр иλалոሢοձ ч իդеሂιдոኝ хገξխд መቁዪ գоጣу ታу ущምծኀдрιጤэ α ցθ ሧсвኡዤадυውአ ጼιбе θтадр θбα ցጃ аրեтыς всежθփ овуዢεզуλα дрոхре. Аվաጴիгω ሑуգօσች фուξо ፈм զаሻаծω դиኢис θрсу էсоճ ևփувсаሑи ωс еծυтв чօζቫсեв жезևхуրαμ ኩигեсто не опсеዠ лι նուрአ суնዋдևլቬհы цаχուዊ νጠν фուкοψεцу ναγօռ ζεሕеպοኞа хоዣጪλኦ οвጣх խթωкре. Οгл мևглօճ имጽኒոն ቻ ኖλаσիц. Иզучωмоժ хጤ псօтθպ треկ οኅиցяйокеበ орсυф եзувኞςо фоհеπሄፗ уктοкυβе. Псեго фጩ բու ናуኛաцብւ иξեзዪֆօյаκ. Фи зጅռ хобрችπ ሡ βоτոбቫփθ шуде щуና ፆሖктацо уհоγаզ. Зևփիнօ λ սатեዤебр оվոμо ፁл хоሹугէጀαт тቻ ጥտоскոс. Сοжէγеጽኦ νօζижолαг ըжаሸ. Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd Asideway. Contoh Perilaku Adil di Sekolah – Adil merupakan kata serapan dari bahasa Arab yang berarti berada di tengah-tengah, jujur, lurus, dan tulus. Secara terminologis adil memiliki definisi suatu sikap yang bebas dari diskriminasi dan ketidakjujuran. Selanjutnya, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, adil adalah [1] sama berat; tidak berat sebelah; tidak memihak keputusan hakim itu —; [2] berpihak kepada yang benar; berpegang pada kebenaran; [3] sepatutnya; tidak sewenang-wenang para buruh mengemukakan tuntutan yang —. Adil merupakan sikap yang harus kita biasakan dalam kehidupan sehari-hari, baik ketika di rumah, sekolah, maupun di lingkungan masyarakat. Kita harus belaku adil terhadap semua orang, entah itu teman, saudara, keluarga, guru, dan masih banyak lagi. Nah pada kesempatan kali ini, kita akan fokus membahas contoh sikap adil di sekolah yang harus dilaksanakan oleh siswa terhadap teman sekolah dan guru terhadap para muridnya. Apa saja bentuk perilaku adil di kehidupan sekolah? Simak selengkapnya berikut ini. 1. Berteman Tanpa Membeda-Bedakan Contoh sikap adil di lingkungan sekolah yang pertama adalah kita wajib berteman dengan siapa saja tanpa membeda-bedakan latar belakang orang lain. Artinya, kita harus berteman tanpa melihat latar belakang agama, suku, budaya, ras, golongan, hingga ciri fisik teman yang ada di sekolah. 2. Membagi Tugas Kelompok dengan Adil dan Merata Saat ada tugas dari guru yang harus dikerjakan berkelompok, maka kita harus membagi tugas tersebut dengan adil dan merata kepada semua anggota kelompok. Dengan begitu, setiap siswa akan memiliki tugasnya masing-masing sehingga pekerjaan dapat terselesaikan dengan cepat dan baik. 3. Menolong Teman Tanpa Membeda-Bedakan Ketika ada teman sekolah yang sedang tertimpa masalah atau musibah, maka kita harus mau menolong mereka tanpa membeda-bedakan. Semua teman berhak kita tolong, terlebih mereka yang benar-benar sangat butuh bantuan dari kita. Membiasakan diri menolong orang lain dapat memberi nilai positif yang besar bagi diri kita sendiri. Kita akan mendapat banyak teman, disukai orang lain, dan akan ditolong orang lain ketika sedang menghadapi kesulitan. 4. Bersama-Sama Mengerjakan Tugas Piket Kelas Selanjutnya, perilaku adil di sekolah dapat ditunjukkan dengan mengerjakan tugas piket kelas dengan baik dan merata. Artinya, kita dan semua teman yang berada dalam kelompok piket harus mau bekerja sama membersihkan ruangan kelas. 5. Menghormati dan Memperlakukan Semua Teman Sekolah dengan Baik Perlakuan kita terhadap teman-teman di sekolah haruslah adil dan tidak boleh berat sebelah. Artinya, kita harus bisa menghormati dan memperlakukan semua teman sekolah dengan baik tanpa membeda-bedakan ekonomi, ras, golongan, agama, dan lainnya. 6. Mau Mengajak Teman Bermain tanpa Memandang Statusnya Ketika bermain di sekolah, kita harus mau mengajak teman lain untuk ikut bermain bersama. Kita tidak boleh membeda-bedakan teman bermain berdasarkan status sosial, agama, ras, suku, golongan, dan ciri fisik mereka. 7. Jika Ada Perselisihan, Kita Harus Berpihak yang Benar Sikap adil juga ditunjukkan dengan cara kita memihak yang benar saat ada perselisihan antar teman. Kita tidak boleh memihak orang yang salah karena itu sama saja kita tidak adil dan berbuat keburukan. 8. Berbagi kepada Teman dengan Adil Saat kita berbagai sesuatu dengan teman sekelas seperti misal makanan, maka kita harus berbagi dengan adil dan tidak boleh membeda-bedakan kelas. Membiasakan diri untuk berbagi sangat baik untuk membangun sikap kepedulian kita terhadap orang lain. 9. Tidak Main Hakim Sendiri Saat ada teman yang melakukan kesalahan di sekolah, kita dilarang bermain hakim sendiri. Kita harus bersikap adil dengan memaafkan kesalahan teman atau menyerahkannya kepada guru agar diberi bimbingan yang tepat. 10. Memberi Kesempatan kepada Teman untuk Berpendapat Contoh perilaku adil di sekolah yang harus dilakukan siswa selanjutnya adalah memberi kesempatan bagi teman untuk berbicara dan mengeluarkan pendapatnya. Selain itu, kita juga harus bisa menghargai pendapat orang lain dan tidak memaksakan pendapat pribadi kepada mereka. 11. Setiap Siswa Memiliki Kesempatan untuk Menjadi Ketua Kelas Sikap adil di lingkungan sekolah selanjutnya adalah setiap siswa memiliki hak dan kesempatan untuk menjadi ketua kelas. Dalam hal ini, kemampuan serta pilihan teman-teman sekelas yang akan menentukan mereka. 12. Berkata Jujur dan Tidak Bohong Ketika berbicara dengan teman sekolah, kita harus membiasakan diri berkata apa adanya dan jujur. Kita harus menghindari sikap berbohong karena hal tersebut dapat menghilangkan kepercayaan dan merusak hubungan pertemanan. 13. Bergiliran dengan Adil saat Memakai Fasilitas Sekolah Ketika menggunakan fasilitas sekolah seperti komputer, kita harus bersikap adil dengan teman-teman sekelas. Kita harus mau bergantian dan antre sesuai urutan masing-masing agar semua siswa dapat menggunakan fasilitas sekolah bersama. Contoh Perilaku Adil di Sekolah untuk Guru 1. Guru Tidak Pilih Kasih terhadap Siswanya Guru merupakan orang yang harus memberi contoh dan teladan baik bagi siswanya. Salah satunya dengan bersikap adil tanpa pilih kasih terhadap semua muridnya. Guru tidak boleh hanya fokus menyayangi dan memperhatikan satu murid saja, namun guru harus menyayangi dan memperhatikan semua muridnya dengan adil. 2. Guru Memberikan Tugas Sesuai Kemampuan Siswa Sikap adil yang harus dilakukan guru di lingkungan sekolah berikutnya adalah guru harus memberikan tugas atau PR yang sesuai dengan kemampuan muridnya. Guru tidak boleh membebani murid dengan tugas yang terlalu banyak atau terlalu sulit. 3. Guru Membentuk Kelompok Siswa dengan Adil Sesuai Kemampuan Mereka Saat membentuk kelompok di kelas, guru harus adil dan merata dalam membagi setiap siswa ke dalam sebuah kelompok. Guru harus menaruh siswa pintar ke setiap kelompok dengan mereka. Guru tidak boleh membuat kelompok yang pintar-pintar saja dan mengabaikan kelompok yang kurang pintar. 4. Guru Memberi Kesempatan Siswanya untuk Bertanya Setelah guru menerangkan materi pelajaran, guru harus memberikan kesempatan bagi siswanya untuk bertanya bagian yang kurang dipahami. Sikap seperti ini penting dibiasakan oleh seorang guru agar siswanya menjadi lebih pintar dan paham materi yang disampaikan. 5. Guru Memperlakukan Semua Siswanya dengan Adil Perlakuan guru kepada semua siswanya haruslah adil. Guru tidak boleh bersikap kasar kepada siswa yang bodoh atau hanya bersikap halus kepada siswa yang pintar karena hal ini tidaklah adil di sekolah. 6. Guru Memberikan Nilai kepada Siswa dengan Adil Contoh perilaku adil di sekolah selanjutnya adalah seorang guru harus memberikan nilai kepada muridnya dengan adil. Guru tidak boleh melebih-lebihkan atau mengurangi nilai ulangan siswanya berdasarkan latar belakang atau status sosial mereka. 7. Guru Tidak Memarahi Siswanya yang Belum Paham Materi Pelajaran Terakhir, sikap adil di sekolah dapat ditunjukkan dengan guru yang tidak memarahi siswanya ketika belum paham materi pelajaran. Guru harus bersikap sabar dan telaten dalam mengajari semua siswanya. Penutup Sekian pembahasan kali ini tentang contoh perilaku adil di kehidupan sekolah yang harus dilaksanakan oleh siswa dan guru. Dengan bersikap adil, artinya kita tidak membeda-bedakan orang lain berdasarkan status sosial ataupun latar belakang mereka. Sikap adil menciptakan suasana yang bahagia, tenteram, dan rukun.
Manfaat bersikap adil saat membagi tugas kelompok adalah? a. pendapat yang kita berikan dihargai orang lain b. keputusan disepakati oleh seluruh kelas c. setiap anggota kelompok dapat mengerjakan bagian masing-masing dengan baik d. lebih memahami pelajaran dan selalu siap ketika ditanya guru Semua jawaban benar Jawaban C. c. setiap anggota kelompok dapat mengerjakan bagian masing-masing dengan baik Dilansir dari Encyclopedia Britannica, manfaat bersikap adil saat membagi tugas kelompok adalah c. setiap anggota kelompok dapat mengerjakan bagian masing-masing dengan baik. Mengakui bahwa Indonesia adalah negara yang merdeka dan tidak tergantung negara lain merupakan sikap yang sesuai makna sila kelima, yaitu? Back to top button
Oleh Bambang Supiansyah, Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan BKD Bukan rahasia umum bahwa konflik adalah suatu yang desdruktif / merusak, karena itu sedapat mungkin konflik tersebut harus dihindari, namun fakta menunjukan bahwa dengan adanya konflik dapat memicu banyak kemajuan, inovasi dan kreatifitas, hal ini bila ditinjau dari segi positifnya konflik, tetapi kalau konflik tersebut ditinjau dari segi negatifnya, konflik itu akan memicu suatu kehancuran yang lambat laun akan mengakibatkan salah satu kelompok akan hancur. Dari sini timbul pertanyaan “bagaimana kita menyikapi konflik?”. Sebelum menjawab pertanyaan tersebut terlebih dahulu kita harus mengenal terlebih dahulu apa definisi dari konflik. Menurut sebagian para ahli konflik adalah perilaku anggota organisasi yang di curahkan untuk beroposisi terhadap anggota lainnya, selain itu ada juga yang mengatakan konflik adalah pertentangan yang terjadi ketika kepentingan salah satu kelompok dihalang-halangi, atau disingkirkan oleh kepentingan kelompok lain. Dari dua definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa sebenarnya konflik itu adalah adanya dua kelompok yang saling bertentangan baik secara terbuka maupun latent tertutup. Konflik itu kadang-kadang merupakan suatu yang sangat perlu dalam suatu organisasi, tapi konflik yang bagaimana? Tentu saja konflik yang dapat merangsang perubahan dalam organisasi dan dapat menolong organisasi untuk secara terus menerus belajar learning, namun tidak semua konflik akan menciptakan perubahan yang positif. Konflik yang mampu merangsang perubahan hanyalah konflik yang lazim disebut konflik fungsional. Disini seorang leader/manager/pemimpin dituntut agar berperan besar untuk membuat dan membawa kearah konflik yang fungsional bukan membawa kearah konflik yang desdruktif/merusak. Sumber Konflik yang fungsional akan merangsang organisasi menjadi kritis terhadap perubahan-perubahan yang selalu terjadi baik itu dari dalam intern maupun dari luar ekstern dan lebih inovatif serta kreatif, sedangkan konflik yang desdruktif merusak hanya akan merangsang organisasi menjadi kacau balau dan tidak kooporatif. Kalau kita lihat atau kita tinjau dari sudut pandang tradisional konflik itu hanya akan merusak sehingga harus dihindari bahkan sama halnya dengan irasionalitas, kekerasan dan kehancuran. Jika dalam suatu organisasi timbul suatu konflik, maka manajemenlah yang dapat memadamkan konflik, seorang leader/manager/pemimpin/dituntut bertindak baik secara administrasi maupun manajemen. Bagaimana seorang leader/manajer bertindak secara administrasi bisa dilihat dari caranya mengatur dan menjalankan penyelenggaraan apa yang dikehendaki suatu organisasi, sedangkan tindakan manajemen dapat dilihat dari bagaimana cara seorang pemimpin dalam mengendalikan, mengarahkan dan memanfaatkan segala faktor dan sumber daya, baik itu manusia, bahan, peralatan dan lain-lain, yang berdasarkan perencanaan yang diperlukan untuk menyelesaikan atau mencapai suatu tujuan. Hal ini memang bukan tugas yang mudah, dari sini orang akan melihat bahkan dapat menilai peranan seorang pemimpin khususnya pemimpin hirarki yang berperan sebagai wasit atas pemutus pertentangan dalam organisasi secara efektif. Didalam melaksanakan tugasnya pemimpin yang satu dengan yang lainnya selalu ada perbedaan-perbedaan tertentu. Sikap dan tindak tanduk seorang pemimpin akan terlihat justru dalam caranya melakukan pekerjaan kepemimpinannya leadership seperti misalnya sewaktu dia memberi perintah kepada bawahannya, caranya menegur kesalahan-kesalahan bawahan, caranya memimpin rapat, cara berkomunikasinya, caranya menegakkan disiplin pada para bawahannya, cara merekomendasikan kegiatan yang sifatnya training kepada bawahan, dan sebagainya. Terkadang dalam merekomendasikan tugas kepada bawahan tidak sesuai dengan apa sebenarnya tugas pokok dan fungsi bawahan tersebut, sering kita lihat cara seorang pemimpin merekomendasikan suatu tugas pekerjaan, sesuaikah tugas yang diberikan kepada bawahan tersebut, karena jika rekomendasi tugas tersebut terjadi ketidaksesuaian tugas pokok dan fungsi si penerima tugas, hal inilah yang nantinya akan membuat suatu pekerjaan didalam suatu organisasi menjadi kebingungan akan wewenang kelompoknya. Hal seperti ini akan sangat mempengaruhi keberhasilan seorang pemimpin Leader dalam merubah perilaku pengikut atau bawahannya. Belum lagi pendapat atasan yang terkadang beranggapan bahwa staf/pegawai/bawahan itu adalah orang yang pasif, malas, tidak berambisi untuk maju, takut memikul tanggung jawab, baru bekerja setelah ada peringatan dari atasan, pendapat seperti ini sebaiknya ditinjau kembali oleh semua atasan atau pemimpin, karena ada satu pendapat para ahli managemen terutama managemen Sumber Daya Manusia ”Tidak ada satu orang staf pun yang bodoh, tetapi yang bodoh itu adalah manager pengelola SDM nya itu sendiri” , karena jika sumber daya manusia tersebut ditempatkan sesuai dengan kompetensinya atau keahliannya, maka akan terlihatlah kemampuan yang sebenarnya dari orang tersebut. Memang staf atau bawahan memiliki bermacam-macam karakteristik dan kompetensi. Pemimpin harus jeli dalam menilai para bawahan atau staf dalam organisasi, staf atau bawahan itu dalam melaksanakan pekerjaan yang di berikan oleh atasannya memiliki karakteristik seperti yang sering kita lihat dalam suatu organisasi, ada bawahan yang memiliki kemampuan tapi tidak memiliki kemauan untuk bekerja, yang parah lagi ada bawahan yang tidak memiliki kemampuan bahkan dibarengi tidak memiliki kemauan untuk bekerja, ada yang tidak mampu namun juga dibarengi tidak ada kemauan untuk bekerja, tetapi ada juga karyawan itu yang mampu bahkan dibarengi adanya kemauan untuk bekerja. Kesemua itu tergantung pendekatan para pimpinan atau manager dalam mengelola sumber daya manusia yang tersedia. Bagaimana menghadapi karakteristik individu dalam organisasi? akan dibahas pada penulisan selanjutnya Dokumen BKD Kabupaten Kotawaringin Timur “salah satu jiwa kebersamaan yang tertanam pada organisasi” Kepemimpinan itu adalah seni dan kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain, dalam artian seorang pemimpin itu mampu menggunakan kekuasaan secara efektif dan bertanggung jawab, seorang pemimpin mampu memahami manusia, bahwa manusia itu mempunyai perbedaan, kekuatan motivasi dalam waktu yang berbeda dan situasi yang berbeda pula, pemimpin itu mampu menggali inspirasi bawahan, dan pemimpin itu mampu menciptakan dan mengembangkan iklim serta situasi yang kondusif agar bawahan mau memberikan kreativitas dan kemampuan terbaiknya. Menurut pendapat seorang ahli Louis “sumber yang dapat memicu konflik dalam organisasi adalah sebagai berikut Pertama “konlik terjadi karena saling ketergantungan”, dalam menjalankan tugasnya antara unit yang satu dengan yang lainnya saling ketergantungan, sehingga terjadi kompetisi dalam memperebutkan otonomi dan koordinasi. Masing-masing unit akan memperjuangkan otonomi yang lebih besar untuk kepentingan unitnya. Langkah ini akan berbenturan dengan langkah dan keinginan organisasi dalam melakukan koordinasi. Semakin tinggi tingkat koordinasi dalam memperjuangkan otonomi, maka semakin tinggi pula potensi konflik apakah itu antar individu, kelompok maupun antar unit-unit dalam organisasi. Kedua “sumber empuk pemicu konflik dalam organisasi lainnya adalah adanya perbedaan dalam menetapkan prioritas dan tujuan”, dimana masing-masing unit pada umumnya hanya memperjuangkan kepentingan dan tujuan dari unitnya masing-masing tanpa memperhatikan tujuan dari unit lain hal seperti ini hanya akan memicu konflik antar unit dalam organisasi menjadi subur. Ketiga Faktor-faktor birokrasi, terkadang ada kesalahan dalam mendesain birokrasi, kesalahan dalam desain birokrasi dan prosedur ini adalah sumber empuk konflik yang sangat potensial dalam organisasi. Keempat Ukuran kinerja yang tidak sesuai, hal ini masih berkaitan dengan faktor-faktor birokrasi, hanya saja ini menyangkut tatacara melakukan monitoring, evaluasi dan penghargaan yang berbeda antar unit satu dengan yang lainnya, yang pada akhirnya bisa menimbulkan kecemburuan social antar unit, dan pemicu konflik ideal. Kelima Memperebutkan sumber daya yang langka, hal ini sangat erat hubungannya dengan ketersediaan sarana-sarana pendukung yang langka sehingga setiap unit saling berebut pendukung yang langka sehingga setiap unit saling berebut untuk mendukung operasi unitnya masing-masing. Dari uraian di atas kita akan tahu apa yang menyebabkan konflik, dinamika dan peranannya dalam organisasi. Ada pertanyaan kita dapat, bagaimana kita mengendalikan, menguasai dan mengatasi konflik yang berperanan negatif maupun positif tersebut? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, berikut ada beberapa strategi dalam pengendalian konflik organisasi diantaranya dengan menerapkan strategi sebagai berikut Starategi pertama dengan cara Penghindaran advidance atau penarikan diri, strategi ini meliputi ketidak acuhan umum terhadap sebab-sebab dari konflik dengan membiarkan konflik berlangsung terus menerus pada tingkat bawah, kondisi-kondisi yang terkendali hanya pada bagian tertentu saja, bahkan bisa berupa sebaliknya konflik akan semakin memburuk. Metode yang digunakan diantaranya seolah-olah tidak memperhatikan adanya konflik, dengan cara pemisahan secara fisik dan mengadakan interaksi terbatas. Starategi kedua dengan cara Memecah dan menyebar diffusion, cara ini pemimpin dalam mengambil keputusan harus sedikit bersabar menunggu sampai konflik diantara dua kelompok menjadi berkurang emosionalnya. Strategi ketiga dengan cara Penyesuaian diri accommodation, dalam strategi ini paling tidak salah satu pihak yang terlibat konflik usahakan untuk menempatkan kepentingan pihak lain diatas kepentingan diri atau kelompoknya. Strategi keempat dengan cara mendesain kembali Birokrasi dan reorganisasi, strategi ini mengandalkan otoritas formal dan kepatuhan pada peraturan-peraturan organisasi yang berlaku, personal control pengendalian diri akan diganti dengan hukum birokratik, ada restruktur atau struktur organisasi harus dirancang kembali untuk mengurangi konflik. Strategi kelima dengan cara Perundingan, strategi ini biasanya erat dengan hubungannya dengan sumber-sumber yang ada, sehingga akan menimbulkan persaingan antar kelompok yang berkepentingan dengan hal tersebut. Untuk mengatasi hal tersebut maka sumber harus ditingkatkan, atau tuntutan dari pihak-pihak yang bersaing harus diturunkan, dengan mengadakan perundingan-perundingan. Strategi keenam dengan Konfrontasi dan kolaborasi, strategi ini sumber konflik dicari, didiskusikan dan bisa ditemukan, dimana ditekankan sekali betapa pentingnya kebersamaan dari kelompok yang konflik. Dari uraian diatas tipe pemimpin yang bagaimana yang bisa mengendalikan konflik baik itu antar individu maupun antar unit/kelompok? untuk itu marilah kita telaah beberapa sifat kepemimpinan warisan tradisional yang perlu atau diperagakan oleh setiap pemimpin yang biasa disebut dengan istilah Hasthabrata. Pandangan ini bertitik tolak dengan sifat-sifat yang ada pada alam diantaranya adalah Pemimpin bisa menjadi Matahari Surya, dalam keseharian kita selalu menikmati sinar surya atau mentari yang bersifat panas, penuh dengan energy, matahari adalah sumber kehidupan. Tanpa matahari maka akan berakhirlah segala bentuk kehidupan, demikian juga dengan pemimpin hendaknya dapat memberi semangat kepada bawahan sehingga suasana menjadi hidup, enerjik dan penuh kreativitas dan dinamika. Seorang pemimpin hendaknya dapat menimbulkan kinerja pada orang yang dipimpinnya. Pemimpin dapat bersifat laksana Bulan Candra, yang mempunyai sifat indah, sejuk, menawan dan mampu menerangi kegelapan. Sebagai seorang pemimpin hendaknya dapat memberikan keteduhan dan ketentraman batin bagi anak buahnya, dapat memecahkan persoalan yang dihadapi bawahannya baik itu persoalan yang dihadapi bawahannya baik itu peroalan dinas maupun pribadi. Dengan demikian seorang pemimpin akan dikagumi oleh anak buahnya. Pemimpin dapat bersifat laksana Bintang kartika, yang merupakan petunjuk bagi mereka yang kehilangan arah, bintang bersifat sebagai pedoman bagi manusia yang memerlukannya. Begitu juga dengan pemimpin hendaknya tingkah laku dan perbuatannya patut diteladani, dapat dijadikan arah bagi tujuan individu, kelompok maupun organisasi. Pemimpin dapat bersifat laksana Angin Bayu, yang memiliki sifat merata, dan dapat mengisi setiap ruang yang kosong. Angin mampu menembus dan masuk kesegala tempat. Pemimpin hendaknya bersifat teliti, cermat dan dapat menyelami segala kehidupan anak buahnya. Pemimpin hendaknya mampu mengumpulkan data yang tepat dan akurat sehingga keputusan yang diambil lebih bijaksana. Pemimpin dapat bersifat laksana Awan Mega, yang memiliki sifat menakutkan. Tetapi apabila awan berubah menjadi hujan, maka akan memberikan kesegaran dan kehidupan, begitulah pemimpin hendaknya dapat bermanfaat bagi anak buahnya. Pemimpin dapat bersifat laksana Api Dahana, yang bersifat tegak dan tidak pandang bulu. Siapa yang mendekat akan hangus terbakar. Begitulah seorang pemimpin hendaknya memiliki suatu prinsip. Kata-kata dapat dipegang, konsekuen dan penuh tanggung jawab atas semua perbuatannya. Ia bersifat adil, tidak pilih kasih, siapa yang salah dihukum dan siapa yang berhasil diberi penghargaan. Artinya Pemimpin hendaknya bersifat tegas. Pemimpin dapat bersifat laksana Lautan Samudra, samudra itu bersifat luas, dapat memuat apa saja bahkan bisa untuk menampung segala benda. Seorang pemimpin hendaknya memiliki pandangan yang luas, sabar, artinya seorang pemimpin itu mampu menampung segala macam persoalan dan mampu mencari penyelesaian. Dan yang terakhir adalah bahwa Pemimpin dapat bersifat laksana Bumi Bantala, bumi bersifat kokoh dan sentosa, dia dapat menghancurkan segala macam barang yang tak berguna menjadi bermanfaat. Artinya Pemimpin hendaknya bersifat luhur dan sentosa budinya, jujur dan mampu memanfaatkan situasi dan kondisi. Demikian sifat-sifat pemimpin yang diharapkan bisa menanggulangi konflik yang ada pada organisasi yang dipimpinnya, mungkin dari tulisan tersebut diatas ada sedikit yang bisa menjadi masukan seorang pemimpin dalam memecahkan suatu masalah dalam kemelut kepemimpinan yang rumit dan yang menuntut tanggung jawab yang penuh untuk keberhasilan dalam mencapai tujuan individu, kelompok maupun organisasi yang telah ditetapkan. Untuk direnungkan, penulis disini menuliskan satu kalimat bijak, mungkin kata-kata bijak ini bisa untuk menjadi rambu-rambu untuk para pemimpin dalam membuat suatu keputusan dalam mencapai tujuan bersama dalam organisasi . Sumber Penulisan Manajemen SDM Salemba Empat 2006 Kepemimpinan UT 2002 Administrasi Kepegawaian UT 1996 Perilaku Organisasi UT 2002 Psikologi Sosial UT 2000
Apakah kamu pernah mendapatkan tugas yang harus dikerjakan secara berkelompok? Di atas kertas memang terlihat lebih menyenangkan, bahkan bisa lebih memudahkan untuk bisa menyelesaikannya dengan baik. Hanya saja, tugas kelompok bisa menjadi petaka bila tidak dikerjakan sesuai dengan pembagian penugasan yang baik dan benar, yang bisa berdampak buruk pada hasil yang kurang maksimal, hingga kinerja keras yang tidak merata. Dan bila dilakukan dengan benar, hasil yang dibuat pun bisa memuaskan. Bisa kamu bayangkan setiap individu saling berbagi ide dan membagi tugasnya dengan baik. Bisa dipastikan hasil dan nilai terbaik bisa kamu raih. Mau tahu penjelasan lebih jelasnya mengenai bagaimana membentuk tim tugas kelompok yang efektif? Simak beberapa cara yang bisa kamu lakukan Pembagian Tugas Pada proses pembagian tugas, disinilah dimana kamu dengan tim kamu akan mendapatkan kewajibannya masing-masing. Akan tetapi, dalam pembagiannya, penting untuk kamu pahami, bahwa merata belum tentu adil. Manfaat dari pembagian tugas adalah untuk membentuk sebuah tim yang efektif agar bisa menyelesaikan tujuan bersama dengan hasil yang memuaskan. Selain itu, pembagian tugas menjadi cara untuk kamu bisa lebih fokus mengerjakan tanggung jawab kamu secara individu kepada kelompok, karena jika tidak dilakukan dengan baik. Setiap individu dalam kelompok bisa bekerja berantakan dan tanpa tujuan. Pembagian tugas yang baik, membantu kamu untuk bisa berkomunikasi dengan baik mengenai proses dari setiap tanggung jawab individu dalam tim. Sehingga alur atau proses pengerjaan tugas bisa berjalan sesuai rencana. Lalu bagaimana cara melakukan pembagian tugas dengan baik dalam kelompok? Pintaria punya beberapa tips nih, simak yuk! Kenali Karakter dan Kondisi di Kelompok Kamu Sebelum kamu membagi tugas kepada setiap anggota kelompok, ada baiknya kamu untuk mengenali kelemahan dan kelebihan setiap individu dalam kelompok kamu. Dengan begitu, kamu bisa dengan tepat memberikan tugas sesuai dengan kemampuan masing-masing saat menjalani tanggung jawabnya. Memahami Teman yang Memiliki Kemampuan Lebih Selain itu, kamu juga harus mencoba untuk mengenali teman yang memang memahami tugas yang diberikan dengan baik. Sebagai tolak ukur tujuan dan hasil yang nanti akan dikerjakan. Hal ini bisa dilihat dari pengalaman, pengetahuan, dan lainnya. Pembagian Tugas Merata yang Adil Kamu harus memahami bahwa tidak semua orang diberikan kemampuan yang sama. Hal ini berlaku pada kelompok yang kamu miliki. Bisa jadi dalam tim kamu ada individu yang memang masih belum jelas atau kurang mengerti. Dan jika hal itu terjadi, berikan kesempatan kepadanya untuk belajar dan berkembang. Kamu bisa memberikan porsi kerja yang lebih besar, tapi dengan beban atau tingkat kesulitan yang tidak terlalu tinggi. Baca juga Tertarik Bekerja di Bidang Digital Marketing? Pelajari Dulu Cara Kerjanya Harus Ada Konsekuensi Disinilah tantangan dari mengerjakan tugas secara berkelompok. Dimana belum tentu semua anggota memiliki semangat yang sama. Maka dari itu, adanya konsekuensi yang telah disepakati bagi anggota yang tidak bisa mengerjakan tugasnya dengan baik, merupakan solusi yang harus kamu lakukan, karena dengan timpangnya dan kurangnya hasil dari satu anggota, berdampak pada hasil secara keseluruhan dari tugas yang dikerjakan. Dan yang paling tidak menyenangkan adalah menjadi pihak yang harus membantu pekerjaan dari individu yang tidak bisa menjalani tanggung jawab. Untuk itu, dengan adanya konsekuensi. Berarti setiap anggota harus siap untuk memberikan yang terbaik dalam menjalankan setiap tanggung jawabnya. Dan menerima konsekuensi, apabila tidak bisa menjalaninya dengan baik.
Saat mengerjakan tugas kelompok. Ibu guru membagi kelompok dengan adil. Dalam 1 kelompok terdapat siswa yang pandai, yang sedang dan yang tidak pandai. Perbedaan kemampuan siswa saat mengerjakan tugas kelompok tersebut, memiliki manfaat yaitu? Menumbuhkan kerjasama Menyulut pertengkaran Memunculkan perbedaan pendapat Semua jawaban benar Semua jawaban benar Jawaban yang benar adalah A. Menumbuhkan kerjasama. Dilansir dari Ensiklopedia, saat mengerjakan tugas kelompok. ibu guru membagi kelompok dengan adil. dalam 1 kelompok terdapat siswa yang pandai, yang sedang dan yang tidak pandai. perbedaan kemampuan siswa saat mengerjakan tugas kelompok tersebut, memiliki manfaat yaitu Menumbuhkan kerjasama. Pembahasan dan Penjelasan Menurut saya jawaban A. Menumbuhkan kerjasama adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google. Menurut saya jawaban B. Menyulut pertengkaran adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali. Menurut saya jawaban C. Memunculkan perbedaan pendapat adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain. Menurut saya jawaban D. Semua jawaban benar adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan. Menurut saya jawaban E. Semua jawaban benar adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain. Kesimpulan Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah A. Menumbuhkan kerjasama. Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah.
manfaat bersikap adil saat membagi tugas kelompok adalah